oleh

Warga Sunggal Keluhkan Pengerjaan Pipa Air Minum

Rakyatsumut.com, Warga di lingkungan 2, Kelurahan Sunggal, Kecamatan Sungg, Kota Medan mengeluhkan pengerjaan Pipa Air Minum di kawasan itu.

Keluhan itu disampaikan dalam keterangan tertulis kepada Rakyatsumut.com, Minggu (28/8/2022) kemarin.

Adam, seorang warga Gang Sehat 2 yang mengeluh mengungkapkan, pengerjaan penggalian Pipa sudah berlangsung hampir 3 minggu dan tidak dilakukan penyelesaian.

“Dan setelah pengerjaan yan katanya diperuntukan untuk masyarakat terbengkalai begitu saja tanpa ada finishing dilakukan oleh pengelola proyek, sehingga jalan yang terletak di jalan sehat dan gkang sehat 2 penuh lumpur dan debu apalagi ketika musim penghujan datang,” ungkap Adam.

Menurut dia, pemasangan PAM yang asal kebut ini pernah ditanyakan kepada kepling lingkungan 2 bernama Yudi. Selain keluhan tidak adanya penyelesaian pengerjaan, pihaknya juga mempertanyakan mengapa terdapat perbedaan pemasangan pipa air PAM yang masuk ke gang mereka.

“Di gang kami hanya 25 meter dan dialiri untuk 2 rumah, dengan pipa yang ada di jalan sehat berjarak 80 sampai 100 meter dan dihuni 6 rumah. Padahal, bila dilihat banyaknya rumah dan Kepala Keluarga (KK) yang berdomisili, gang Sehat 2 lebih banyak warganya,” kata Adam.

Sejumlah pekerja saat mengerjakan proyek pipa air minum di Sungg. Foto: Istimewa
Sejumlah pekerja saat mengerjakan proyek pipa air minum di Sungg. Foto: Istimewa

Dalam keterangan tersebut, Adam mengungkap keluhan tersebut sudah dijawab oleh Kepling, meski jawaban tersebut terkesan buang badan dan tidak bertanggungjawab.

“Menurut yudi kepling lingkungan 2 Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal, alasan belum dilakukan finishing oleh orang yang menangani proyek karena banyaknya kesibukan yang dilakukan kontraktor,” ungkapnya.

Sementara mengenai pipa PAM yang hanya diberikan 25 meter untuk gang sehat 2, Kepling beralasan itu menjadi keputusan bersama dengan Lurah, bahwa untuk gang sehat 2, hanya diberikan 25 meter walaupun rumah dan KK -nya banyak di daerah itu.

Yudi juga beralasan, tidak selesainya pengerjaan pipa serta kekurangan pipa di gang tersebut, pengerjaannya bisa diajukan pada tahun depan.

Ocu, warga lainnya juga mengeluhkan hal senada. Menurut Ocu, seharusnya Kepling transparan terkait penanaman pipa serta finishing.

“Bila pengerjaan finishing bukan bagian dari proyek, maka hal itu harus di sampaikan kepada warga, agar warga lingkungan 2 bersama-bersama berjibaku dalam penyelesaian finishing yang tidak dibiaya oleh proyek,” kata Ocu.

Sementara itu Adam mengungkap, dari pantauan pihaknya, di gang sehat 2 di jalan sehat Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal, terlihat ada beberapa pekerja yang sedang menggali tanah dan melakukan persiapan pengecoran terhadap bekas penanaman pipa PAM yang lagi dipertanyakan warga setempat.

“Seharusnya Tata Kelola dalam pelaksanaan proyek oleh Dinas Perkim harus diperhatikan secara sungguh² dan di harapkan tidak simpang siur. Satu sisi Kepling menyatakan tidak ada dana untuk penyelesaian finishing penanaman pipa, namun disisi lain, pada hari ini terbukti ada pekerja yang akan melakukan pengecoran,” urai Adam .

Menurut dia, hal tersebut tentu menjadi dilema dan menyebabkan warga kebingungan atas informasi yang diterima warga. Dia pun menegaskan, konsisi tersebut menjadi bukti kredibilitas, akuntabilitas serta tranpransi tidak berjalan dalam proyek tersebut.

“Saya berharap, apa yang terjadi bagi warga jalan sehat di Kelurahan Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal tidak terjadi di daerah lainnya,” tutup Adam.

Editor: Rommi Pasaribu

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed