Rakyatsumut.com, Meski pagi itu cuaca terlihat cerah. Namun diwajah nenek Saudah br Hutagalung (65) kecerahan cuaca saat itu tidak terlihat, malah sebaliknya wajah nenek Saudah terlihat lesu sembari mengusap keningnya yang sudah berkeriput.
Nenek Saudah yang terlihat sudah tua renta, kala itu sedang bersantap makan bersama suami dan crewnya. Perlahan nenek Saudah pun memulai keluh kesahnya dalam membuka usaha dimasa Pandemi Covid-19. Sembari menarif nafas, ia pun mengakui bahwa kondisi ekonomi mereka sangat susah selama masa Pandemi ini.
Meski sangat susah, Saudah bersama suami dan crewnya tidak pernah patah semangat, dengan tertatih-tatih mereka selalu berusaha untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi yang melanda selama Pandemi.
“Selama masa pandemi ini pak, kami hanya mampu membeli makan dua kali setiap harinya. Sangat susah dimasa Pandemi ini pak,” cetus nenek Saudah yang mengaku berasal dari Aceh, Jumat (13/8/2021).
Dengan sesekali menghelai nafas, nenek Saudah terus menceritakan rintangan yang mereka hadapi dalam membuka usaha kora-kora yang sudah digelutinya selama puluhan tahun.
Untuk bertahan hidup, Saudah bercerita bahwa beberapa usaha mereka sudah dijual, kadang mereka diusir karena Covid yang tak kunjung berkurang. “Dulu kami punya tong setan, tapi terpaksa kami jual demi bertahan hidup. Kami gunakan uangnya untuk belanja makan keluarga dan anggota, sebagian uang kami gunakan untuk ongkos pindah dari kota Medan ke kota Sibolga, karena saat itu gak bisa lagi buka usaha di Medan,” ungkapnya.
Nenek Saudah berharap, dengan pindah lokasi usaha, maka ekonomi mereka akan semakin membaik, setidaknya dapat memenuhi kebutuhan keluarga. Namun, kondisi berkata lain, bukan membaik malah makin terpuruk.
“Kami pikir akan membaik, malah makin parah pak, penghasilan kami dari mainan kora-kora dan balon ini hanya sekitar Rp30 ribu. Untuk makan tiap hari saja sangat susah pak, dalam sehari kadang sekali makan, kalau ada kiriman anak baru kami dapat makan dua kali, siang dan malam lah kami makan pak,” katanya sembari mengusap air matanya.
Katanya, sebelum Covid penghasilan mereka dalam sehari, kadang mencapai 2 jutaan. Tapi sejak Covid, penghasilan mereka turun drastis. Dengan kondisi ekonomi saat ini, Nenek Saudah sempat terpikir untuk beralih usaha.
“Sempat terpikir untuk beralih usaha, tapi tidak ada yang mau membeli usaha kora-kora kita pak. Uang untuk modal usaha tidak ada lagi pak, hanya berharap kalau ada yang mau membeli usaha kita ini, baru kami beralih usaha,” bebernya.
Penulis: Rommy
Komentar