Rakyatsumut.com, Dampak pandemi coronavirus disease (Covid-19) terus meluas hingga ke daerah-daerah, termasuk di kepulauan Nias, Sumatera Utara.
Hal ini diungkap Oskar Sasmita, pengusaha jual-beli getah karet dan kopra di Kecamatan Telukdalam.
Diwawancarai Rakyatsumut.com, Senin (30/3/2020), Oskar mengaku dampak wabah itu tidak hanya merugikan dari sisi kesehatan, tapi juga mempengaruhi perekonomian masyarakat.
Dia mencontohkan usaha yang ia kelola. Dimana volume penjualan usahanya itu menurun sejak diberlakukannya imbauan ‘di rumah saja’ oleh pemerintah.
“Walaupun penurunannya tidak drastis, sejak dua minggu terakhir ini harga karet mulai turun dari 7.500 Rupiah per kilogram sampai ke 7.000 Rupiah per kilogram, karena pengaruh harga internasional, jadi omset harian sudah tidak seperti biasanya,” ungkapnya.
Kendati dari sisi omzet yang terus menurun, Oskar membantah adanya isu ditutupnya pabrik getah dan kopra. Namun Oskar menyebut, jika dilakukan penutupan pabrik, kondisi tersebut akan menjadi ancaman berat bagi masyarakat, terutama bagi masyarakat Nisel yang mayoritas berpenghasilan dari Getah Karet dan Kopra.
“Seandainya pabrik getah tutup, masyarakat dapat uang darimana, jadi siapa yang akan membeli dagangan kita,” keluhnya.
Sementara itu Oskar pun berharap kondisi ini tidak sampai memicu penutupan Pelabuhan Laut baik di Telukdalam maupun di Gunungsitoli, yang menjadi pintu masuk dan keluar di kepulauan Nias.
“Saya yakin Tuhan punya rencana yang indah untuk menghindari kita dari wabah virus Covid-19 ini, terlebih-lebih kepada pemerintah pasti punya solusi yang terbaik untuk rakyatnya. Saya sangat yakin semua kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah dalam penanganan pandemi virus Covid-19 ini tentu sudah dipertimbangkan sebelumnya,” urai Oskar.
Laporan: Saksikan Sarumaha
Komentar