Rakyatsumut.com, Seiring dengan bertambahnya jumlah suspect corona, beberapa daerah di Indonesia memberlakukan Lockdown terbatas di wilayah masing-masing.
Tak urung, Lockdown menjadi perbincangan hangat, khususnya di media sosial seperti facebook. Pantauan Minggu (29/3/2020), komentar akun bernama Bayu Ang Goro agaknya ramai jadi pembahasan.
Di dinding facebooknya, Bayu menulis sebuah pertanyaan: Lockdown membunuh mata rantai virus atau membunuh masyarakat miskin? Bayu turut menyertakan foto seorang bapak tua penjual mainan anak-anak yang sudah tua dan renta.
“Aku sangat setuju Lockdown, tapi tolong buat pemerintah agar bisa memberikan bantuan berupa bahan pangan ataupun uang tunai buat rakyat-rakyat miskin agar bisa tenang istirahat tanpa memikirkan perut kosong,” kata Bayu.
Saat dikonfirmasi secara langsung oleh Rakyatsumut.com, Bayu Ang Goro mengatakan dampak Lockdown sendiri dirasakan oleh dia dan keluarganya.
“Iya, keluarga sendiri yg merasakan efeknya. yah mereka yang kaya-kaya mah enak. Harta sudah banyak, lockdown pun tak takut. Lah ini awak? Tak sanggup melihat saudara aku jadi korban. Macam mau kiamat, manusia hanya mentingkan dirinya sendiri,” ujarnya.
Unggahan Bayu ini ditanggapi sebanyak 17.900 kali, dikomentari sebanyak 5.183 kali dan dibagikan sebanyak 8.585 kali.
Rakyatsumut.com, mengutip beberapa komentar yang menunjukkan empati dan mengharapkan respon pemerintah:
@Julita Juli: Setuju, rakyat yang hanya gaji harian untuk biaya makan harus lebih diperhatikan. Semoga wabah corona bisa segera menghilang dari bumi Indonesia.
Senada, akun @Mif Marulafau mengharapkan hal yang sama: Kalau Lockdown jauh dari Virus Corona, tapi dekat dengan wabah virus kantong. Keluar dari mulut macan, masuk mulut buaya!!! Bukan cuma APD yang dibutuhkan, tapi ABD (Alat Bahan Dapur) yang sangat dibutuhkan masyarakat menengah ke bawah.
Komentar lain datang dari akun bernama @Baboenk: Pemerintah lagi sibuk alokasi dana buat ibukota baru. Jadi wancana Lockdown yang mau kasih ini itu belum terealisasi. Dan bisa saja efek lockdown diberikan kepada wilayah penyebaran terbanyak.
Laporan: Paska Marbun
Komentar